Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Warmadewa menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema “ Human trafficking” ( perdagangan manusia) Kamis, 27 Oktober 2016. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor I Universitas Warmadewa Ir. I Nyoman Kaca, M.Si. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Yayasan Kesejahteraan KORPRI Provinsi Bali, Dr. Drs AA Gede Oka Wisnumurti, M.Si dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Drs. I Wayan Mirta M.Si serta Dosen dilingkungan Universitas Warmadewa.
Dalam sambutannya WR I menegaskan bahwa perdagangan manusia adalah merupakan pelanggaran berat yang melanggar HAM. Perdagangan manusia (Human Trafficking) ini harus diberantas untuk memberikan hak-hak sebagai manusia untuk mencapai manusia yang lebih baik. Penyebab dari perdagangan manusia ini adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap kejadian yang pernah terjadi, hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya : faktor informasi yang sangat terbatas, faktor ekonomi dan faktor hukum dan budaya.
Kegiatan ini juga di ikuti oleh 250 mahasiswa Universitas Warmadewa, UNMAS, UNDIKNAS, Mahendradatta, UNUD, Wirabhakti dan LSM. Tujuan kegiatan seminar ini untuk mensosialisasikan bahaya perdagangan manusia (Human Trafficking) dan seminar ini juga bisa memberikan manfaat yang lebih bagi mahasiswa untuk membuka wawasan berpikir yang lebih luas.
Pada kegiatan ini juga dihadirkan korban akibat perdagangan manusia ( Human Trafficking) sekaligus sebagai narasumber yaitu Ima Matul Maisaroh, dalam pengakuanya perdagangan manusia yang menimpa dirinya akibat kawin paksa (pernikahan dini), karena dia tidak terima keadaan seperti ini, sehingga dia mecari perkerjaan menjadi TKW ke Hongkong , tetapi kenyataannya dia dibawa ke AS untuk diperdagangkan. Hal ini juga di disampaikan oleh Shandra Woworuntu awalnya sebagai pegawai bank, akibat kerusuhan di Jakarta dia kehilangan perkerjaan dan diantarkan bekerja ke AS. Setelah di AS bukan diberi pekerjaan namun diexploitasi fisik dan non fisik sampai kekerasan seksual. Setelah mengalami penyiksaan dia meminta bantuan ke Dubes RI tetapi harapannya pupus, akhirnya dia ditolong oleh pengemis jalanan dan mengantarkannya bertemu dengan pihak FBI di Negara Paman Sam tersebut.
Disamping itu pendamping dari Yayasan Mentari Jessy Magdolena menegaskan bahwa perdagangan manusia juga akibat ulah ayah yang menyetubuhi anak perempuannya dan suami menjual istrinya sendiri. Untuk itu, dia mengajak kepada seluruh mahasiswa yang hadir dalam acara seminar untuk waspada dalam memilih/melamar pekerjaan, apalagi perusahaan yang memberangkatkan TKW belum jelas. Serta perusahan tersebut menahan dokumen asli seperti KTP, Ijasah dan Paspor, perlu diwaspadai indikasi praktek penjualan manusia ( Human Traffcking).